LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI - FOTOSINTESIS
Rabu, 15 November 2017
FOTOSINTESIS
I.
TUJUAN
- Mahasiswa
dapat mengamati dan mengetahui hasil fotosintesis.
- Mahasiswa
dapat membedakan daun yang berfotosintesis dan yang tidak berfotosintesis.
- Mahasiswa
dapat membandingkan tingkat fotosintesis untuk tanaman dalam kondisi cahaya
yang berbeda.
- Mempelajari
efek cahaya pada fotosintesis.
II.
DASAR
TEORI
Salah satu ciri hidup yang hanya
dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat
karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam
tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme
autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik
yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk
oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah
suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan
diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari
air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa
dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis (Wilkins, 1989).
Fotosintesis merupakan
suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari
yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti
halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran
dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam
struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2,
suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi
faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida (Salisbury, 1992).
Fotosintesis berasal dari kata foton
yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis
adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
6 H2O + 6 CO2 + Cahaya dan Kloroplas → C6H12O6
+ 6 O2
Cahaya matahari terdiri
atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang
berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan iodium untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun
tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada
persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam
molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti
ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik
ke dalam sel-selnya (Lakitan, 2007).
Fotosintesis berlangsung di
kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak pigmen klorofil.
Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan
tipe e. Pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai samping yang mengingat inti
porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat
tinggi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijau biru,
sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau. Klorofil lain (jenis c, d, e)
ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a (Tjitrosoepomo,
1998).
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen
lainnya, yaitu Karotinoid yang merupakan derivate dari likopen. Pada korola,
kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak, klorofil telah menghilang (terurai)
dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang kemudian tampak, atau
warna-warna lainnya. Dalam hal demikina kloroplas telah berganti isi yang
disebut kromoplas (Sitompul, 1995).
III.
ALAT
DAN BAHAN
·
ALAT :
-
Cawan Petri
-
Gelas Beker 100 mL dan 1000 mL.
-
Alat Pemanas
-
Pipet Tetes
-
Alat Tulis
-
Buku Panduan Praktikum
-
Buku Aktivitas Laboratorium
·
BAHAN :
-
Beberapa helai daun jenis Bougainvillea
-
Larutan Iodium
-
Alkohol 70%
-
Kertas Aluminium Foil
IV.
CARA
KERJA
1. Memetik
daun Bougainvillea yang ditutup
sebagian dengan kertas aluminium foil dan daun yang tidak ditutup dan
membiarkan terkena cahaya matahari (keduanya) beberapa jam sehingga
memungkinkan berlangsungnya fotosintesis (pada daun yang tidak ditutup).
Memasukkan segera ke dalam kantong plastik yang berisi alkohol 70% untuk
menghentikan aktivitas enzim.
2. Menyiapkan
penangas air yang sudah dipanaskan diatas pemanas listrik.
3. Mengambil
daun dan memasukkan dalam gelas beker yang berisi alkohol 70% secukupnya.
4. Memanaskan
beker berisi alkohol dan daun tersebut dengan penangas yang telah disiapkan dan
membiarkannya sampai seluruh klorofil daun tersebut larut dalam alkohol dan
daun menjadi berwarna putih pucat (agak transparan).
5. Mengambil
daun tersebut dan meletakkan di atas cawan petri. Menetesi daun tersebut dengan
larutan iodium dan mengamati warna yang terjadi.
V.
HASIL
PENGAMATAN
Kami mengeluarkan
daun yang telah dipanaskan dengan alat pemanas dari dalam gelas beker. Lalu
kami menyimpan daun tersebut diatas cawan petri dan menetesi dengan larutan
iodium hingga merata. Kami mengamati perubahan yang terjadi pada daun yang dengan
ditutupi kertas aluminium foil dengan yang tidak. Hasil pengamatan sebagai
berikut :
Bagian
Daun Yang Tertutup Kertas Aluminium Foil
|
Bagian
Daun Yang Tidak Tertutup Kertas Aluminium Foil
|
Daun
Bougainvillea yang tertutup kertas
aluminium foil setelah ditetesi larutan iodium warna nya berubah menjadi
warna terang transparan. Bagian yang berwarna terang ini disebabkan karena
bagian daun tersebut tertutup kertas aluminium foil sehingga tidak terkena
sinar matahari dan tidak terjadi adanya proses fotosintesis. Oleh karena itu,
daun tidak memiliki klorofil sehingga tidak menghasilkan energi berupa gula,
O2, ATP dan NADPH2, sehingga bagian daun tersebut
terang transparan.
|
Daun
Bougainvillea yang tidak tertutup
kertas aluminium foil setelah ditetesi larutan iodium warna nya berubah
menjadi warna gelap kehitaman. Bagian yang berwarna gelap ini disebabkan
karena bagian daun tersebut tidak tertutup kertas aluminium foil sehingga
terkena sinar matahari dan terjadi adanya proses fotosintesis. Oleh karena
itu, daun memiliki klorofil sehingga menghasilkan energi berupa gula, O2,
ATP dan NADPH2, sehingga bagian daun tersebut gelap
kehitaman.
|
Gambar perbedaan warna pada daun yang tertutup
aluminium foil dengan yang tidak.
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
VI.
PEMBAHASAN
Pada
praktikum yang berjudul fotosintesis ini memiliki tujuan yaitu ; mahasiswa
dapat mengamati dan mengetahui hasil fotosintesis, mahasiswa dapat membedakan
daun yang berfotosintesis dan yang tidak berfotosintesis, mahasiswa dapat
membandingkan tingkat fotosintesis untuk tanaman dalam kondisi cahaya yang
berbeda, dan mempelajari efek cahaya pada proses fotosintesis.
Semua kehidupan di atas permukaan
bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi CO2
menjadi senyawa organik dengan energi yang diperoleh dari cahaya matahari.
Dalam proses ini energi cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi energi
kimia dengan proses fotosintesis. (Anwar,1984)
Fotosintesis adalah suatu proses
yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri
fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah
menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk
fotosintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul
organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup
lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang
kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur
daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama
fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida
(Salisbury, 1992).
Suhu yang ideal untuk tanaman di
wilayah tropis di kisaran 30oC - 40oC, apabila kurang
ataupun lebih dari suhu ideal, maka fotosintesis akan terganggu. CO2
merupakan faktor selanjutnya, semakin banyak konsentrasi CO2 di
udara, maka laju fotosintesis pun semakin cepat. Air merupakan faktor yang
tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis, air merupakan unsur yang sangat
dibutuhkan tanaman, H2O (air) juga menyediakan unsur-unsur hara ataupun
dalam konsentrasi yang sedikit. Dengan terpenuhinya keutuhan air, tidak
berlebihan dan kekurangan, tanaman dapat melaksanakan metabolismenya dengan
baik dan tidak terganggu. Air membentuk 80% bagian sel pada tanaman. Terakhir
adalah cahaya, tanpa adanya cahaya matahari yang sesuai yaitu antara 400-700nm
maka tanaman tidak akan mengalami fotosintesis. Tidak semua gelombang cahaya
matahari bisa di maanfaatkan tumbuhan untuk fotosintesis, panjang gelombang
antara 400-700 nm merupakan panjang
gelombang yang cocok. Untuk panjang gelombang yang kurang dari dan lebih dari
gelombang yang disebut Visible Light (400-700nm)
tersebut ada yang tidak memiliki fungsi untuk fotosintesis dan bahkan mmemiliki
sifat merusak bila terpapar.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi
fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks
yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari.
Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan
CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan
dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan iodium
untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel.
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang
tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri,
hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya
(Lakitan, 2007).
Fotosintesis berlangsung di
kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak pigmen klorofil.
Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan
tipe e. Pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai samping yang mengingat
inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan
tingkat tinggi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar
hijau biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau. Klorofil lain (jenis
c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a.
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen
lainnya, yaitu Karotinoid yang merupakan derivate dari likopen. Pada korola,
kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak, klorofil telah menghilang
(terurai) dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang kemudian tampak,
atau warna-warna lainnya. Dalam hal demikian kloroplas telah berganti isi yang
disebut kromoplas.
Dartius (1991) menyatakan bahwa
kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa, kecil dan
hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam). Pada umumnya
proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi
kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah,
khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel
daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas.
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang
terdapat dalam tanaman, algae dan cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari
bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon
= leaf (daun)). Fungsi klorofil pada
tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses perubahan zat anorganik H2O
dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari
menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat
dituliskan pada persamaan sebagai berikut (Heddy, 1990) :
6 H2O + 6 CO2 + energi foton → C6H12O6
+ 6 O2
Persamaan ini dihasilkan bahan organik yang mengandung energi kimia
potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi
cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam
karbohidrat).
Secara terperinci reaksi fotosintesis terdiri dua
fase:
1. Reaksi Fotokimia = Reaksi Cahaya = Reaksi Hill = Fotolisis Air.
Pada tahap pertama ini terjadi proses penangkapan
energi surya atau proses-proses yang bergantung pada keberadaan cahaya. Proses
ini biasa dinamakan reaksi terang. Reaksi-reaksi cahaya berlangsung pada bagian
grana kloroplas. Sebagian energi matahari yang diserap akan diubah menjadi
energi kimia, yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu
akan digunakan untuk proses penyusunan zat gula. Sebagian energi matahari juga
digunakan untuk fotolisis air (H2O) sehingga dihasilkan ion hidrogen
(H+) dan O2. Ion hidrogen tersebut akan digabungkan
dengan CO2 membentuk zat gula (CH2O)n.
Sedangkan O2-nya akan dikeluarkan.
Reaksi terang adalah
proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada
warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau
(500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata
kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan
menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu.
Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di
dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem
ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam
senter yang bekerja saling memperkuat.
2. Reaksi Thermokimia = Reaksi Gelap = Fiksasi CO2.
Tahap II adalah proses-proses yang tidak bergantung
langsung pada keberadaan cahaya. Proses-proses atau reaksi-reaksi pada tahap
ini disebut reaksi gelap.
Reaksi-reaksi gelap terjadi pada bagian matrik stroma kloroplas. Pada bagian
ini, terdapat seluruh perangkat untuk reaksi-reaksi penyusunan zat gula. Reaksi
tersebut memanfaatkan zat berenergi tinggi yang dihasilkan pada reaksi terang
yaitu ATP dan NADPH. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus
Calvin yang mengikat karbondioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian
menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak
bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam
keadaan gelap (tanpa cahaya).
Reaksi penyusunan ini tidak lagi bergantung langsung
pada keberadaan cahaya, walaupun prosesnya berlangsung bersamaan dengan
proses-proses reaksi cahaya. Karena itulah, reaksi-reaksi pada tahap ini
disebut reaksi gelap. Reaksi tersebut dapat terjadi karena adanya enzim-enzim
fotosintesis. Sesuai dengan nama penemunya yaitu Benson dan Calvin, maka daur
reaksi penyusunan zat gula ini disebut daur Benson – Calvin. Hasil awal fotosintesis adalah berupa zat gula
sederhana yang disebut glukosa (C6H12O6).
Selanjutnya, sebagian akan diubah menjadi amilum (zat tepung/pati) yang ditimbun di daun, atau organ-organ
penimbunan yang lain.
Langkah
pertama yang kita lakukan yaitu memetik daun Bougainvillea yang ditutup sebagian
dengan kertas aluminium foil dan daun yang tidak ditutup dan membiarkan terkena
cahaya matahari (keduanya) beberapa jam sehingga memungkinkan berlangsungnya
fotosintesis (pada daun yang tidak ditutup). Setelah itu kita memasukkan segera
ke dalam kantong plastik yang berisi alkohol 70% untuk menghentikan aktivitas
enzim. Lalu menyiapkan penangas air yang sudah dipanaskan diatas pemanas
listrik. Setelah itu kami mengambil daun tersebut dan memasukkan dalam gelas
beker yang berisi alkohol 70% secukupnya. Lalu memanaskan beker berisi alkohol
dan daun tersebut dengan penangas yang telah disiapkan dan membiarkannya sampai
seluruh klorofil daun tersebut larut dalam alkohol dan daun menjadi berwarna
putih pucat (agak transparan). Setelah seluruh klorofil daun tersebut larut
dalam alkohol, kami mengambil daun tersebut dan meletakkan di atas cawan petri
dan menetesi daun tersebut dengan larutan iodium dan mengamati warna yang
terjadi.
Setelah kami mengamati perubahan
pada daun, bagian daun yang tertutup kertas aluminium foil menunjukkan warna
yang terang atau transparan, sedangkan bagian daun yang tidak tertutup kertas
aluminium foil menunjukkan warna yang gelap kehitaman.
Daun Bougainvillea yang tertutup kertas aluminium foil setelah ditetesi
larutan iodium warna nya berubah menjadi warna terang transparan. Bagian yang
berwarna terang ini disebabkan karena bagian daun tersebut tertutup kertas
aluminium foil sehingga tidak terkena sinar matahari dan tidak terjadi adanya
proses fotosintesis. Oleh karena itu, daun tidak memiliki klorofil sehingga
tidak menghasilkan energi berupa gula, O2, ATP dan NADPH2, sehingga
bagian daun tersebut terang transparan.
Daun Bougainvillea yang tidak tertutup kertas aluminium foil setelah
ditetesi larutan iodium warna nya berubah menjadi warna gelap kehitaman. Bagian
yang berwarna gelap ini disebabkan karena bagian daun tersebut tidak tertutup
kertas aluminium foil sehingga terkena sinar matahari dan terjadi adanya proses
fotosintesis. Oleh karena itu, daun memiliki klorofil sehingga menghasilkan
energi berupa gula, O2, ATP dan NADPH2, sehingga bagian
daun tersebut gelap kehitaman. Warna gelap kehitaman ini menunjukkan adanya
suatu zat hijau daun dan energi hasil fotosintesis,
Klorofil berperan dalam penangkapan
energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi listrik, untuk dipergunakan dalam
pembentukan NADPH dan ATP. Jika tidak ada cahaya yang bisa ditangkap oleh
klorofil ini, maka daun tidak bisa melaksanakan proses fotosintesis.
Salah satu faktor penting untuk
jalannya proses fotosintesis adalah cahaya matahari. Jika daun tidak terkena
sinar matahari sedikit pun, maka daun tersebut tidak bisa melakukan proses
fotosintesis. Efek cahaya matahari ini sangat luar biasa pentingnya bagi
jalannya proses fotosintesis.
Menurut Ashari (1995), intensitas
atau kuat sinar matahari berhubungan dengan aktifitas fotosintesis. Intensitas
cahaya berbeda-beda atau bervariasi ini yang menyebabkan perbedaan hasil
produksi tanaman, dan umumnya semua tanaman membutuhkan intensitas cahaya
secara penuh.
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
- Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
- Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
- Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
- Menyediakan oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
VII.
KESIMPULAN
1.
Fotosintesis adalah proses perubahan zat-zat organik H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan
cahaya.
2.
Fotosintesis berlangsung di daun, yaitu pada bagian
organel yang disebut kloroplas.
3.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama
fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.
4.
Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada
persamaan sebagai berikut :
6
H2O
+ 6 CO2 + energi foton → C6H12O6 +
6 O2
5.
Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu
tahap fotokimia dan tahap termokimia.
6.
Daun Bougainvillea
yang tertutup kertas aluminium foil setelah ditetesi larutan iodium warna
nya berubah menjadi warna terang transparan disebabkan karena bagian daun
tersebut tertutup kertas aluminium foil sehingga tidak terkena sinar matahari
dan tidak terjadi adanya proses fotosintesis.
7. Daun
Bougainvillea yang tidak tertutup
kertas aluminium foil setelah ditetesi larutan iodium warna nya berubah menjadi
warna gelap kehitaman disebabkan karena bagian daun tersebut tidak tertutup
kertas aluminium foil sehingga terkena sinar matahari dan terjadi adanya proses
fotosintesis.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Anwar. 1984. Ringkasan
Biologi. Bandung : Ganeca Exact.
Ashari. 1995. Hortikultura. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.
Medan : USU-Press.
Guritno, B. dan
Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta :
UGM Press.
Heddy, S. 1990. Biologi
Pertanian. Jakarta : Rajawali Press.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : Erlangga.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi
Tumbuhan. Bandung : ITB Press.
Sitompul, S. M. dan
Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta : UGM Press.
Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani
Umum. Yogyakarta : UGM Press.
Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman.
Jakarta : Bumi Aksara.
IX.
LAMPIRAN
Comments
Post a Comment